Tuesday, December 21, 2010

Kecemerlangan Para Penemu Muda Iran


Dalam beberapa tahun terakhir, berkali-kali tersiar berita mengenai keberhasilan pemuda Iran di berbagai oliampiade keimuan. Menurut pandangan para pakar, Iran dalam bidang ini telah berhasil meraih posisi dalam urutan 10 besar dunia. Pada awal bulan April 2005,  para ilmuwan muda Iran kembali meraih kecemerlangan dalam Pameran Penemuan dan Teknologi  Internasiomal Jenewa ke-33.
International Exhibition of Inventions, New Techniques and Products of Geneva atau “Pameran Penemuan dan Teknologi  Internasional Jenewa” diselenggarakan di Palexpo, Jenewa, Swiss, sejak tanggal 6 hingga 10 April 2005. Pameran ini merupakan pameran besar yang menjadi tempat pertemuan para inventor, industrialis, dan agen komersial. Pameran Jenewa tahun 2005 ini merupakan pameran ke-33 kalinya dan dihadiri oleh para peserta dari Eropa dan Asia. Pada pameran kali ini, Iran datang denagan membawa tim yang kuat untuk pertama kalinya.
Sebanyak 735 peserta pameran dari 42 negara menampilkan 1000 penemuan mereka dalam Pameran Penemuan dan Teknologi  Internasional Jenewa, sehingga pameran ini menjadi sebuah event terbesar di dunia khusus untuk para inventor atau penemu. Banyak peserta pameran ini yang menyatakan bahwa mereka berhasil mengembangkan bisnis dari hasil penemuan mereka yang ditampilkan dalam pameran ini. Tak heran bila perusahaan dan industrialis dari berbagai penjuru dunia berdatangan ke pameran ini untuk mencari penemuan baru yang bisa mereka kembangkan dalam bisnis mereka. Kehadiran tim dari dua negara muslim, yaitu Iran dan Malaysia, telah menarik perhatian dari penyelenggara pameran, khususnya karena kedua tim ini benar-benar mendapat dukungan penuh dari pemerintah mereka.
Selain memiliki kesempatan untuk bertemu langsung dengan para pengusaha dan penanam modal, dalam Pameran Penemuan dan Teknologi  Internasional Jenewa ini juga diadakan penjurian atas berbagai penemuan yang ditampilkan. Penjurian tersebut dilakukan oleh dewan juri internasional dan para pemenang akan meraih medali. Selain itu, juga diberikan 39 hadiah khusus. Menurut Jean-Luc Vincent, Direktur dari Pameran Penemuan dan Teknologi  Internasional Jenewa, “Kualitas penemuan yang benar-benar tinggi, tidak diragukan lagi, merupakan hasil utama dari pameran ini.”
Tim Iran yang hadir dalam pameran ini terdiri dari 38 mahasiswa dan pelajar. Mereka berhasil meraih 47 medali, masing-masing 15 emas, 25 perak, dan 7 perunggu. Selain itu, tim Iran juga menerima empat hadiah khusus, yang diraih oleh Sayyid Majid Shafi, Reza Kahuri, Hisam Maliki, dan Sayyid Payan. Hisam Maliki meraih hadiah khusus dari Asosiasi Penemu Jerman, atas penemuannya berupa pesawat yang dapat terbang mengepakkan sayap seperti burung. Reza Kahooli, seorang pelajar kelas tiga SMA, mendapatkan hadiah khusus yang diberikan oleh Asosiasi Penemuan dan Desain Malaysia, atas penemuannya berupa metode untuk memodifikasi cuaca dengan menggunakan gas tertentu, yang juga bisa mengakselerasi the resistance of earth. Sementara itu, Sayyid Majid Shafi mendapatkan hadiah khusus dari Asosiasi Peneliti Sains Malaysia atas penemuannya berupa diagram pengukuran panas dalam bidang metalurgi.
Keberhasilan yang diraih oleh para penemu dan peneliti muda Iran ini menunjukkan keberhasilan sistem pendidikan di Republik Islam Iran. Adalah sangat jelas bahwa pengetahuan, teknologi, dan kekuatan komunikasi, merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki sebuah negara bila ingin maju. RII dengan memfokuskan perhatian pada pengembangan kemampuan para pemudanya, dalam beberapa tahun terakhir ini berhasil meraih posisi membanggakan dalam kancah keilmuan dan teknologi internasional.
Kemajuan yang dicapai Iran dalam bidang ilmu dan teknologi sebenarnya sejalan dengan pandangan Islam yang sangat menekankan pentingnya ilmu dan pengetahuan. Dalam pandangan Islam, iman dan ilmu bagaikan dua sayap yang harus dimiliki manusia agar dapat terbang mencapai kesempurnaan dan kebahagiaan hidup. Itulah sebabnya, meskipun terus-menerus mendapat serangan dari luar, baik berupa embargo, propaganda negatif, dan serangan budaya, RII tetap teguh berusaha mengembangkan keilmuan anak-anak bangsanya.
Di awal kemenangan revolusi Islam Iran, meskipun sedang didera oleh perang yang dilancarkan Irak atas dukungan AS dan sekutu-sekutunya, pemerintah Iran terus berusaha meningkatkan taraf pendidikan rakyatnya. Langkah pertama yang dilakukan pada awal-awal berdirinya Republik Islam Iran adalah melakukan pemberantasan buta huruf. Kini, 82 persen rakyat Iran sudah terbebas dari buta huruf.
Selain itu, pemerintah Iran pun berusaha mencapai kemampuan yang tinggi di bidang teknologi. Perang dan embargo yang dipaksakan terhadap Iran di masa awal berdirinya RII justru menajdi rahmat terselubung bagi bangsa Iran, karena mereka harus berusaha memenuhi sendiri kebutuhan mereka terhadap senjata, mesin, dan barang-barang produksi lain. Hasilnya, rakyat Iran yang semula sangat bergantung kepada negara asing, akhirnya mampu memproduksi sendiri sebagian besar kebutuhan dalam negeri mereka.
Sejak beberapa waktu lalu, pemerintah Iran telah menyadari bahwa sumber energi minyak dan gas yang mereka miliki, lambat laun akan habis. Bila di masa tersebut, Iran tidak memiliki sumber energi lain, sudah jelas, Iran akan kembali tergantung kepada pihak lain. Untuk itu, pemerintah Iran telah berupaya menguasai teknologi nuklir dengan tujuan damai. Dengan kata lain, para ilmuwan Iran kini sedang berupaya membangun instalasi nuklir sebagai pembangkit energi listrik. Namun demikian, negara-negara adidaya Barat, terutama AS, yang selalu menginginkan agar negara-negara  lain bergantung penuh kepada mereka, berusaha menghalang-halangi hal ini. Melalui tuduhan-tuduhan bahwa Iran sedang berusaha memproduksi senjata nuklir, mereka berusaha menghalangi Iran mengembangkan teknologi nuklirnya.
Namun demikian, bangsa Iran pantang mundur dalam menghadapi berbagai halangan yang dilancarkan kepada mereka dalam mencapai kemajuan di bidang ilmu dan teknologi. Keberhasilan dan kecemerlangan para pemuda dan mahasiswa Iran dalam berbagai pameran iptek dan olimpiade ilmiah, membuktikan tekad kuat bangsa Iran dalam meraih kemajuan teknologi.

No comments:

Post a Comment

mohon tinggalkan komentar anda