Wednesday, March 23, 2011

Malam Lailatul Qadar

Keutamaannya sangat besar, karena malam ini menyaksikan turunnya Al Quran AlKarim yang membimbing orang-orang yang berpegang dengannya ke jalan kemuliaandan mengangkatnya ke derajat yang mulia dan abadi. Ummat Islam yang mengikutisunnah Rasulnya tidak memasang tanda-tanda tertentu dan tidak pula menancapkananak-anak panah untuk memperingati malam ini (malam Lailatul Qodar/NuzulQur'an, red), akan tetapi mereka bangun di malam harinya dengan penuh iman danmengharap pahala dari Allah.
Inilah wahai saudaraku muslim, ayat-ayat Qur'aniyah dan hadits-haditsNabawiyyah yang shahih yang menjelaskan tentang malam tersebut.
1. Keutamaan Malam Lailatul QadarCukuplah untuk mengetahui tingginya kedudukan Lailatul Qadar dengan mengetahuibahwasanya malam itu lebih baik dari seribu bulan, Allah berfirman :
(yang artinya) [1] Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malamkemuliaan. [2] Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? [3] Malam kemuliaanitu lebih baik dari seribu bulan. [4] Pada malam itu turun malaikat-malaikatdan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. [5] Malam itu (penuh) kesejahteraan sampaiterbit fajar. [QS Al Qadar: 1 - 5]
Dan pada malam itu dijelaskansegala urusan nan penuh hikmah :
(yang artinya) :"Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dansesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. [4] Pada malam itu dijelaskansegala urusan yang penuh hikmah, [5] (yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami.Sesungguhnya Kami adalah Yang mengutus rasul-rasul, [6] sebagai rahmat dariTuhanmu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."[QS AdDukhoon: 3 - 6]
2. Waktunya
Diriwayatkan dari Nabi Shalallahu'alaihi wasallam bahwa malam tersebut terjadi pada malam tanggal 21, 23, 25,27, 29 dan akhir malam bulan Ramadhan. (Pendapat-pendapat yang ada dalammasalah ini berbeda-beda, Imam Al Iraqi telah mengarang satu risalah khususdiberi judul Syarh Shadr bidzkri Lailatul Qadar, membawakan perkatan para ulamadalam masalah ini, lihatlah).Imam Syafi'I berkata : "Menurut pemahamanku, wallahu a'lam, Nabi Shalallahu'alaihi wasallam menjawab sesuai yang ditanyakan, ketika ditanyakan kepadabeliau : "Apakah kami mencarinya di malam hari?", beliau menjawab : "Carilah dimalam tersebut.". (Sebagaimana dinukil al Baghawi dalam Syarhus Sunnah (6/388).
Pendapat yang paling kuat,terjadinya malam Lailatul Qadr itu pada malam terakhir bulan Ramadhan,berdasarkan hadits 'Aisyah Radiyallahu 'anha, dia berkata : RasulullahShalallahu 'alaihi wasallam beri'tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhandan beliau bersabda : (yang artinya) "Carilah malam Lailatur Qadar di (malamganjil) pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.". (HR Bukhari 4/255 danMuslim 1169)
Jika seseorang merasa lemah atautidak mampu, janganlah sampai terluput dari tujuh hari terakhir, karena riwayatIbnu Umar (dia berkata) Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam bersabda (yangartinya) : "Carilah di sepuluh hari terakhir, jika tidak mampu maka jangansampai terluput tujuh hari sisanya." (HR Bukari 4/221 dan Muslim 1165).
Ini menafsirkan sabdanya : (yangartinya) "Aku melihat mimpi kalian telah terjadi, maka barangsiapa inginmencarinya, carilah pada tujuh hari yang terakhir." (Lihat maraji' diatas).
Telah diketahui dalam sunnah,pemberitahuan ini ada karena perdebatan para sahabat. Dari Ubadah bin ShamitRadiyallahu 'anhu, ia berkata Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam keluarpada malam Lailatul Qadar, ada dua orang sahabat berdebat, beliau bersabda :"Aku keluar untuk mengkhabarkan kepada kalian tentang malam Laitul Qadar,tetapi fulan dan fulan (dua orang) berdebat hingga diangkat tidak bisa lagidiketahui kapan lailatul qadar terjadi), semoga ini lebih baik bagi kalian,maka carilah pada malam 29,27,25 (dan dalam riwayat lain : tujuh, sembilan,lima). (HR Bukhari 4/232).
Telah banyak hadits yangmengisyaratkan bahwa malam Lailatul Qadar itu pada sepuluh hari terakhir, yanglainnya menegaskan di malam ganjil sepuluh hari terakhir. Hadits yang pertamasifatnya umum, sedang hadits kedua adalah khusus, maka riwayat yang khususlebih diutamakan daripada yang umum, dan telah banyak hadits yang lebihmenerangkan bahwa malam Lailatul Qadar itu ada pada tujuh hari terakhir bulanRamadhan, tetapi ini dibatasi kalau tidak mampu dan lemah, tidak ada masalah. Makadengan ini, cocoklah hadits-hadits tersebut, tidak saling bertentangan, bahkanbersatu tidak terpisahkan.
Kesimpulannya :Jika seseorang muslim mencari malam Lailatul Qadar, carilah pada malam ganjilsepuluh hari terakhir, 21, 23, 25, 27 dan 29. Kalau lemah dan tidak mampumencari ppada sepuluh hari terakhir, maka carilah pada malam ganjil tujuh hariterakhir yaitu 25, 27 dan 29. Wallahu a'lam.
Paling benarnya pendapat lailatul qadr adalah pada tanggal ganjil 10 hariterakhir pada bulan Ramadhan, yang menunjukkan hal ini adalah hadits Aisyah, Iaberkata :"Adalah Rasulullah beri'tikaf pada 10 terakhir pada bulan Ramadhan dan berkata: "Selidikilah malam lailatul qadr pada tanggal ganjil 10 terakhir bulanRamadhan".
3. Bagaimana Mencari Malam Lailatul Qadar
Sesungguhnya malam yang diberkahi ini, barangsiapa yang diharamkan untukmendapatkannya, maka sungguh telah diharamkan seluruh kebaikan (baginya). Dantidaklah diharamkan kebaikan itu, melainkan (bagi) orang yang diharamkan (untukmendapatkannya). Oleh karena itu, dianjurkan bagi muslimin (agar) bersemangatdalam berbuat ketaatan kepada Allah untuk menghidupkan malam Lailatul Qadardengan penuh keimanan dan mengharapkan pahalaNya yang besar, jika (telah)berbuat demikian (maka) akan diampuni Allah dosa-dosanya yang telah lalu. (HRBukhari 4/217 dan Muslim 759).
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda(yang artinya), " Barangsiapa berdiri (shalat) pada malam Lailatul Qadar denganpenuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yangtelah lalu." yang telah lalu. (HR Bukhari 4/217 dan Muslim 759)
Disunnahkan untuk memperbanyak do'a pada malam tersebut. Telah diriwayatkandari Sayyidah 'Aisyah Radiyallahu 'anha, (dia) berkata : "Aku bertanya, YaRasulullah (Shalallahu 'alaihi wassalam), Apa pendapatmu jika aku tahu kapanmalam Lailatul Qadar (terjadi), apa yang harus aku ucapkan ?". Beliau menjawab,"Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'annii. Ya Allah, Engkau MahaPengampun dan mencintai orang yang meminta ampunan, maka ampunilah aku.". (HRTirmidzi (3760), Ibnu Majah (3850), dari Aisyah, sanadnya shahih. Lihatsyarahnya Bughyatul Insan fi Wadhaifi Ramadhan, halaman 55-57, karya ibnu Rajabal Hanbali.)
Saudaraku – semoga Allah memberkahimu dan memberi taufiq kepadamu untukmentaatiNya – engkau telah mengetahui bagaimana keadaan malam Lailatul Qadar(dan keutamaannya) maka bangunlah (untuk menegakkan sholat) pada sepuluh malamhari terakhir, menghidupkannya dengan ibadah dan menjauhi wanita, perintahkankepada istrimu dan keluargamu untuk itu dan perbanyaklah amalan ketaatan.
Dari Aisyah Radiyallahu 'anha, "Adalah Rasulullah Shalallahu 'alaihiwassalam apabila masuk pada sepuluh hari (terakhir bulan Ramadhan), beliaumengencangkan kainnya (menjauhi wanita yaitu istri-istrinya karena ibadah,menyingsingkan badan untuk mencari Lailatul Qadar), menghidupkan malamnya danmembangunkan keluarganya." (HR Bukhari 4/233 dan Muslim 1174).
Juga dari 'Aisyah Radiyallahu 'anha, (dia berkata) : "Adalah RasulullahShalallahu 'alaihi wassalam bersungguh-sungguh (beribadah apabila telah masuk)malam kesepuluh (terakhir), yang tidak pernah beliau lakukan pada malam-malamlainnya." (HR Muslim 1174).
4. Tanda-tandanya
Ketahuilah hamba yang taat – mudah-mudahan Allah menguatkanmu dengan ruhdariNya dan membantu dengan pertolongaNya – sesungguhnya Rasulullah Shalallahu'alaihi wassalam menggambarkan paginya malam Lailatul Qadar agar seorang muslimmengetahuinya.
Dari Ubay Radiyallahu 'anhu, ia berkata : Rasulullah Shalallahu 'alaihiwassalam bersabda (yang artinya) : "Pagi hari malam Lailatul Qadar, matahariterbit tanpa sinar menyilaukan, seperti bejana hingga meninggi." (HR Muslim762).
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Kami menyebutkan malam Lailatul Qadar disisi Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam beliau bersabda : (yang artinya)"Siapa diantara kalian yang ingat ketika terbit bulan, seperti syiqi jafnah."(HR Muslim 1170. Perkataannya "Syiqi Jafnah", syiq artinya setengah, jafnahartinya bejana. Al Qadli 'Iyadh berkata :"Dalam hadits ini ada isyarata bahwamalam Lailatul Qadar hanya terjadi di akhir bulan, karena bulan tidak akanseperti demikian ketika terbit kecuali di akhir-akhir bulan.")
Dan dari Ibnu Abbas Radiyallahu 'anhu, ia berkata : Rasulullah Shalallahu'alaihi wassalam bersabda (yang artinya) : " (Malam) Lailatul Qadar adalahmalam yang indah, cerah, tidak panas dan tidak juga dingin, (dan) keesokanharinya cahaya sinar mataharinya melemah kemerah-merahan." (HR Thyalisi (349),Ibnu Khuzaimah (3/231), Bazzar (1/486), sanadnya hasan).
(Dikutip dari Sifat Puasa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam oleh terbitanPustaka Al-Mubarok (PMR), penerjemah Abdurrahman Mubarak Ata. Cetakan I JumadalAkhir 1424 H. Judul asli Shifat shaum an Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam FiiRamadhan, Bab "Malam Lailatul Qadar". Penulis Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaaly,Syaikh Ali Hasan Abdul Hamid. Penerbit Al Maktabah Al islamiyyah cet. Ke 5 th1416 H. Edisi Indonesia)

No comments:

Post a Comment

mohon tinggalkan komentar anda